The Noob's Profile

My photo
Random rant, Random reviews, Random story... You can found all random things on here :)

Saturday 7 February 2015

How It Was Turned Out

Beberapa waktu yang lalu, seorang kawan yang baru aja putus sama pacarnya nanya, "Kok lu sama cowo lu bisa pacaran sampe 6 tahun sih, Ren? Itu gimana ceritanya?". Actually, gue sendiri juga gak ngerti kenapa bisa pacaran segitu lamanya sama ini cowo. Makanya gue cuma bisa jawab "gak tau" sambil nyengir ke dia.

Bekal pacaran sejak kelas 2 SMP bikin gue beberapa kali malah menjadi konsultan cinta, dimana beberapa orang selalu datengin gue, curhat tentang cowonya atau tentang cewenya, dan masih berlangsung sampai gue kuliah sekarang. Gue gak ngerti kriteria apa yang membuat orang-orang kemudian malah nanya soal cinta ke gue, apakah mereka ngeliat hubungan gue dan cowo gue yang LDR Depok-Bali itu baik-baik saja sejak kami masih LDR Jakarta-Depok atau gimana, gak ngerti lah.. Yang jelas, kadang gue ngerasa masih ada hubungan yang lebih baik daripada hubungan gue dan cowo gue yang lebih kayak temen maen Tekken dan bergila-gilaan dibandingkan dengan hubungan orang pacaran. Itu pendapat gue, entah gimana di mata orang lain.

Gue inget pas kelas 3 SMP, gue pernah dicurhatin sama temen satu guild Canaan Online gue, di jam setengah 3 pagi. Dia cerita tentang cowo, waktu itu adalah salah satu petinggi guild yang gue tempati bersama dengan dia. Bagaimana dia menyayangi itu cowo dan bagaimana hubungan mereka berjalan sampe akhirnya ketika guild itu gathering besar-besaran di Jogjakarta, akhirnya mereka ketemuan. Yap, selama itu, mereka cuma berhubungan lewat game online aja. Di mata temen gue, cowo itu gak pernah bisa lepas dari couple lamanya, seorang cewe yang gue gak tau sekarang dia dimana tapi gue sempet kenal dengan dia di masa awal gue masuk guild itu. Gimana cowo itu mau membuktikan kalau dia bisa kembali ke cewe itu. Bertepuk sebelah tangan? Sepertinya begitu, tapi karena gue gak terlalu dekat dengan temen gue ini plus ingatan gue udah lumutan, gue lupa seperti apa kisah sebenarnya.

Belum lama ini, seorang kawan baik gue juga baru aja putus. Alasannya cukup logis walaupun kedengerannya sepele (tapi gak untuk gue karena gue juga mengalaminya), yaitu karena berbeda agama. Begitu ngedenger alasan jelasnya kenapa, gue cuma manggut-manggut setuju. Lebih baik diakhiri kalau gak tahu hasilnya di kemudian hari akan bagaimana kalau sekarang aja gak ada kejelasan. Perlu diketahui, gue dan cowo gue juga berbeda agama, tapi kami selalu bicara berdua, jalani aja dulu untuk lihat ke depannya gimana. It's not as simple as you think. Pacaran beda agama itu ribet, biasanya orang tua yang bakalan mencak-mencak duluan kalau soal ini. Gue juga punya temen lain yang dulu punya mantan pacar yang agamanya beda. Akhirnya mereka mutusin untuk berpisah jalan karena si cewe gak mau pindah ke agama cowonya (temen gue ini orang Bali, btw). Sebelum putus, dia sempet nanya ke gue tentang hubungan dia dan cewenya, apakah sebaiknya dilanjutkan apa enggak. Gue cuma bisa bilang, keputusan ada di tangan dia, selama hal itu patut untuk diperjuangkan, kenapa enggak? Walaupun gue tahu, kedua kasus itu hasilnya akan buruk, at least gue memberitahu mereka untuk stay pada pikiran mereka.

Beberapa hari lalu, kawan baik yang gue singgung di atas ngajak ngobrol sekalian dia minjem buku Koala Kumalnya Raditya Dika punya gue. Gak ngerti kenapa dia minjem buku itu, mungkin untuk semacem penenangan diri, meyakinkan kalau patah hati itu gak sesakit yang keliatannya. Pas ketemu, gue masih ngobrol banyak soal mantannya dan gue sempet nanya ,"Lu masih mikirin dia ya?" . Dia cuma jawab kadang masih.

Satu hal yang belum gue rasain, gue belum pernah ngerasain patah hati. Bersyukurlah kalian karena udah pernah ngerasain patah hati, gue kadang takut karena patah hati, bisa-bisa gue jadi gak suka sama cowo lagi. Kenapa? Karena bagi yang udah ngalamin patah hati, mereka bisa ngelakuin move on dan mencari lagi, udah kebal dengan rasa sakit di hati mereka. Walaupun kadang, gak bisa dipungkiri, mereka akan tetap mikirin mantan mereka yang mungkin udah bahagia dengan orang lain.

Gak ada yang pernah nyangka hubungan orang akan pendek atau panjang. Dari awal gak ada yang nyangka kalau hubungan gue dengan cowo gue (yang beda umurnya 10 tahun) bisa sampe usia 6 tahun. Gue yakin hal itu karena kita berdua mau sama-sama ngejalanin walaupun kita berdua tahu hal itu gak gampang sama sekali. Percaya, jujur dan mau sama-sama menjalankan apapun yang akan terjadi ke depannya, gue rasa, itu jawaban kenapa gue dan cowo gue bisa mencapai hubungan di tahun ke 6

No comments:

Post a Comment