The Noob's Profile

My photo
Random rant, Random reviews, Random story... You can found all random things on here :)

Tuesday 20 July 2021

Cerita Soal Jatuh Cinta Sama Temen Sendiri

 Mungkin kalo ada reader di sini yang ikutin instagram gue ataupun facebook gue, pasti kalian tau kalau bulan kemaren gue baru aja jatuh cinta sama orang... Ralat, gue jatuh cinta sama temen gue sendiri...

Tentu saja sebagai orang yang tidak terbiasa untuk menahan perasaan terlalu lama (seperti kisah gue dan mantan gue), gue akhirnya memberanikan diri untuk bicara ke dia soal perasaan gue. Pada akhirnya, cerita soal jatuh cinta gue kali ini berakhir mengenaskan tapi setidaknya bikin gue belajar tentang beberapa hal.

Bahwa ketika lu mengungkapkan perasaan lu terutama ke temen lu sendiri, lu bertaruh dengan dua hal. Satu, harga diri lu sebagai wanita (atau laki-laki, tapi di kasus gue harga diri gue sebagai seorang gadis) dan yang kedua lu bertaruh dengan hubungan kalian berdua setelah ini terlepas dari ditolak ataupun diterima. Dan hal kedua itu yang bikin gue justru jadi mempertanyakan keputusan gue sendiri setelah berminggu-minggu hal ini terjadi, "Apakah emang worth it, sebuah pertemanan yang baik-baik saja ditukar dengan sebuah perasaan?". Kenapa? Karena elu tau, ketika salah satu pihak tidak menerima, maka semua hubungan pertemanan yang udah lu bangun dengan susah payah itu bakalan hancur. Semua tidak bisa kembali normal apapun yang terjadi.

This guy, i won't say he's special, i also won't say he's the best guy. In some ocassion, dia mengingatkan gue ke mantan gue, gimana polosnya ini manusia kalau bertingkah (dan ternyata emang polos keterlaluan ketika gue sadar) but somehow dia bisa bikin gue tenang, entah kenapa. That's the one that destroy me ketika gue tau he's not even bats his eyes on me, he only do things that he THINKS what friends will normally do (which kinda sad kalau elu tahu apa aja yang udah dia lakuin ke gue dan bilang semuanya cuma perhatian "teman"). 

Pada akhirnya, balik lagi ke atas, gue jadi mempertanyakan mengenai keputusan gue sebelumnya yang ngorbanin diri untuk ngasi tau perasaan gue ke dia, apakah ini semua worth it? Apakah worth it gue kasih tau perasaan gue dengan berakhir gue kehilangan dia as a friend? (Karena hingga detik ini manusianya gak mau diajakin ngomong sama sekali, he just said give him some time after we quarell over this things). Even ketika orang bilang "Well, at least you've tried" atau "Lebih baik elu tau dari sekarang dari pada nanti", rasanya masih tetep aja sama. Elu kehilangan temen lu dan itu rasanya gak enak banget. Karena semua-semuanya jadi awkward, lu gak bisa nyapa dia as normal kayak dulu lagi, bahkan di kasus gue, lu gak bisa ngobrol lagi sama dia.

Mungkin emang baiknya gue sendirian untuk sementara waktu, mungkin ini waktu yang tepat buat gue ya have some fun sendirian setelah 11 tahun kemaren pacaran gagal dan kali ini gagal lagi bahkan kehilangan temen karena gue berani jujur dengan perasaan gue. I mean dengan dua pengalaman terakhir bikin gue jadi mikir, apakah emang worth it untuk jatuh cinta kalau endingnya yang ngerasain sakit ya kita-kita juga. Gue jadi keinget cerita salah satu temen discord gue yang milih untuk sendiri saat ini setelah pengalaman ditinggal nikah sama pacarnya. Sepertinya gue untuk beberapa tahun ke depan akan milih jalan itu juga, entah sampai kapan... Sampai ketemu yang cocok, tapi gue gak yakin ada cowo yang cocok sama gue even kriteria gue udah gampang segampang-gampangnya idup: "Yang penting dia mau terima gue apa adanya"

Entahlah, cuma Tuhan yang tau soal ini...