The Noob's Profile

My photo
Random rant, Random reviews, Random story... You can found all random things on here :)

Tuesday 20 July 2021

Cerita Soal Jatuh Cinta Sama Temen Sendiri

 Mungkin kalo ada reader di sini yang ikutin instagram gue ataupun facebook gue, pasti kalian tau kalau bulan kemaren gue baru aja jatuh cinta sama orang... Ralat, gue jatuh cinta sama temen gue sendiri...

Tentu saja sebagai orang yang tidak terbiasa untuk menahan perasaan terlalu lama (seperti kisah gue dan mantan gue), gue akhirnya memberanikan diri untuk bicara ke dia soal perasaan gue. Pada akhirnya, cerita soal jatuh cinta gue kali ini berakhir mengenaskan tapi setidaknya bikin gue belajar tentang beberapa hal.

Bahwa ketika lu mengungkapkan perasaan lu terutama ke temen lu sendiri, lu bertaruh dengan dua hal. Satu, harga diri lu sebagai wanita (atau laki-laki, tapi di kasus gue harga diri gue sebagai seorang gadis) dan yang kedua lu bertaruh dengan hubungan kalian berdua setelah ini terlepas dari ditolak ataupun diterima. Dan hal kedua itu yang bikin gue justru jadi mempertanyakan keputusan gue sendiri setelah berminggu-minggu hal ini terjadi, "Apakah emang worth it, sebuah pertemanan yang baik-baik saja ditukar dengan sebuah perasaan?". Kenapa? Karena elu tau, ketika salah satu pihak tidak menerima, maka semua hubungan pertemanan yang udah lu bangun dengan susah payah itu bakalan hancur. Semua tidak bisa kembali normal apapun yang terjadi.

This guy, i won't say he's special, i also won't say he's the best guy. In some ocassion, dia mengingatkan gue ke mantan gue, gimana polosnya ini manusia kalau bertingkah (dan ternyata emang polos keterlaluan ketika gue sadar) but somehow dia bisa bikin gue tenang, entah kenapa. That's the one that destroy me ketika gue tau he's not even bats his eyes on me, he only do things that he THINKS what friends will normally do (which kinda sad kalau elu tahu apa aja yang udah dia lakuin ke gue dan bilang semuanya cuma perhatian "teman"). 

Pada akhirnya, balik lagi ke atas, gue jadi mempertanyakan mengenai keputusan gue sebelumnya yang ngorbanin diri untuk ngasi tau perasaan gue ke dia, apakah ini semua worth it? Apakah worth it gue kasih tau perasaan gue dengan berakhir gue kehilangan dia as a friend? (Karena hingga detik ini manusianya gak mau diajakin ngomong sama sekali, he just said give him some time after we quarell over this things). Even ketika orang bilang "Well, at least you've tried" atau "Lebih baik elu tau dari sekarang dari pada nanti", rasanya masih tetep aja sama. Elu kehilangan temen lu dan itu rasanya gak enak banget. Karena semua-semuanya jadi awkward, lu gak bisa nyapa dia as normal kayak dulu lagi, bahkan di kasus gue, lu gak bisa ngobrol lagi sama dia.

Mungkin emang baiknya gue sendirian untuk sementara waktu, mungkin ini waktu yang tepat buat gue ya have some fun sendirian setelah 11 tahun kemaren pacaran gagal dan kali ini gagal lagi bahkan kehilangan temen karena gue berani jujur dengan perasaan gue. I mean dengan dua pengalaman terakhir bikin gue jadi mikir, apakah emang worth it untuk jatuh cinta kalau endingnya yang ngerasain sakit ya kita-kita juga. Gue jadi keinget cerita salah satu temen discord gue yang milih untuk sendiri saat ini setelah pengalaman ditinggal nikah sama pacarnya. Sepertinya gue untuk beberapa tahun ke depan akan milih jalan itu juga, entah sampai kapan... Sampai ketemu yang cocok, tapi gue gak yakin ada cowo yang cocok sama gue even kriteria gue udah gampang segampang-gampangnya idup: "Yang penting dia mau terima gue apa adanya"

Entahlah, cuma Tuhan yang tau soal ini...

Thursday 19 November 2020

Cerita Putus

 Setelah 11 tahun, 8 bulan, dan 24 hari, akhirnya gue memutuskan satu keputusan besar yang kemungkinan akan merubah hidup gue ke depannya

Yap, gue putus dari cowo gue sebelumnya...

Mungkin ada yang berpikir, "Kenapa putus? Sayang banget udah 11 tahun lebih gak dilanjutin," atau "Wah harusnya udah nikah itu.." atau sebagainya, gue ingin mengatakan sesuatu...

Kalian tahu apa rasanya sebuah hubungan yang rasanya udah mati? Ya, itu rasanya hubungan gue dan mantan gue setahun belakangan ini... Kita kontak bisa dibilang kayak 3 minggu atau 4 minggu sekali (padahal ada Whatssap, Discord, dll), gak pernah ngobrol lewat chat WA, gak pernah ngasi kabar dan gue gak ada masalah dengan hal itu, entah bagaimana dengan pihak sana, gue gak mau tahu dan gak perlu tahu sekarang...

Sebenarnya udah dari tahun lalu, bulan Desember, gue udah hampir putus sama dia. Tapi gue balikan karena gue entah kenapa masih ngerasa kayak gak mau ngelepasin. Setelah ngeliat waktu berjalan dari Desember ke Oktober tahun ini, gue ngerasa ini udah gak ada harapan, apa yang gue rasain makin ilang dan gak ada perubahan juga ke arah yang lebih baik. 

Ada yang tahu lagu Just Be Friend dari Vocaloid Luka Megurine? Itu hal yang gue rasain...

Ketika satu hubungan udah mandek, gue udah gak tau lagi mesti apa, gue mau gak mau merelakan... Kalo gue maksa, yang ada ya bakalan gini-gini aja, semua bakalan "baik-baik saja" padahal itu cuma keliatan di depannya doang. Even kita gak bertengkar ato gak saling curiga, tapi ya semuanya stagnan dan gue mulai gak menyukai apa yang dia lakukan. Somehow gue jadi lebih sensitif sama kalimat gombal (seriusan itu jijik dan cringe parah). Ketika dia bilang dia cinta gue, dia sayang gue, dia kangen gue, gue gak bisa ngebales lagi dengan perasaan, rasanya kayak hambar dan ya gak ada lagi rasa itu. 

Mungkin apa yang dibilang temen gue ada benernya, ketika lu udah terlalu lama dalam suatu hubungan, lu udah terlalu banyak give and take pada seseorang dan akhirnya jadi kehabisan bahan istilahnya, kalo gak diperbaiki ya lama-lama rasanya ilang kayak gue. 

Tbh abis putus, 3 minggu setelahnya gue mulai nyari lagu-lagu vocaloid lama, termasuk lagu Just Be Friends yang gue singgung di atas. Baru mulai berpikir apa yang salah selama ini, kenapa feeling yang pernah gue punya selama 11 tahun ini hilang gitu aja... I mean, kita pernah berpikir untuk membawa ke tahap yang lebih serius tapi ternyata cukup sampai di sini saja semuanya. 

Tapi ya balik lagi, ketika gue dengerin lagunya, mulai kayak mikir-mikir, nangis kayak anak galau, gue mulai dapet pencerahan. Daripada terus-terusan ngerasa gitu, gue lebih baik melepaskan daripada malah dipendam dan jadi masalah lebih besar ke depannya. 

Dan kalaupun masih ada, masih ada rasa cinta yang gue punya buat dia, gue lebih baik merelakan daripada memaksakan diri gue untuk terus menjalani lingkaran setan yang ujungnya gak ada (feel plain/hambar, berantem, putus, balikan, rekonsiliasi, feel plain again and so on)...

Beside tho, sekarang pengen fokus ngeyoutube aja dulu haha (Follow youtube wa ya di Reinscape, gak apa-apa ya promosi dikit wkwkwkwk)

Hei kamu, semoga kamu bahagia bersama siapapun wanita yang kamu pilih nantinya menjadi istrimu. Perlakukan dia dengan baik, sebaik kamu dulu memperlakukan aku, jangan pernah sakiti fisiknya maupun hatinya... Terima kasih untuk segalanya selama 11 tahun ini... Sampai jumpa...


"I've never regretted our decision, but sometimes i wonder... What if everything went fine as we dreamed...?"

Luka Megurine - Answer

Friday 13 September 2019

A Letter for 15-year Old Me

"Hai kamu yang baru berumur 15 tahun, aku adalah dirimu dari masa depan.

Aku gak tau harus mulai darimana, banyak yang ingin aku ceritakan dan banyak yang ingin aku pesankan untuk dirimu ke depannya nanti. Yang jelas, aku ingin kamu tahu, bahwa ketika kamu dewasa, kamu akan menyadari banyak hal...

Mungkin saat ini kamu masih menikmati enaknya masuk SMA, dapat teman baru dan ketemu temen-temen lama lagi. Saranku jangan mengecewakan mereka, jangan juga berharap terlalu tinggi atau terlalu bergantung ke mereka. Simpan rahasiamu untuk dirimu sendiri dan jangan sembarangan percaya sama orang yang baru kamu kenal meskipun kamu udah pernah saling kenal di masa lalu. Jangan lakuin kesalahan yang pernah aku lakukan di masa lalu...

Belajar yang bener, jangan kebanyakan maen game atau males-malesan. Jangan keseringan begadang, nanti tidur mulu di kelas. Aku tahu kamu pasti bosan karena kamu bukan orang yang bisa bergaul dan kamu udah terbiasa dengan omongan jelek orang tentang dirimu jadinya kamu nyari pelarian ke hal lain, tapi bukan berarti kamu bisa mengabaikan hal wajib yang harus kamu kerjakan sebagai seorang siswa. Pikirkan soal masa depanmu, kamu mau jadi apa, jangan sampai salah bikin pilihan ke depannya, resikonya akan besar. 

Jangan terlalu mikirin apa kata orang, kamu bakalan pusing dan stres sendiri. Walaupun aku tahu banyak tantangannya untuk jadi dirimu sendiri, tapi selama kamu bahagia, kamu akan baik-baik saja. Aku ngerti kamu gampang down dan gampang nyerah, tapi aku pengen kamu kuat menjalani hidup, aku ingin kamu cari bantuan kalau memang kamu udah cape, jangan mengabaikannya terlalu lama karena akan berdampak buruk juga buatmu... 

He, aku seperti ibu-ibu ya, ngatur kamu jangan ini jangan itu, tapi aku pengen kamu jadi orang yang lebih baik dari aku sekarang. 

Kamu gak akan percaya mungkin kalau aku bilang kamu akan pergi ke tempat yang jauh, jauh dari teman-temanmu dan keluargamu dan ketemu banyak orang-orang baru, sekali lagi. Mereka bisa jadi temanmu, jangan terlalu berprasangka buruk sama siapapun juga, mungkin karena kamu insecure, akhirnya kamu jadi berpikiran begitu. Mereka orang-orang baik... 

Ren, aku pengen kamu jadi orang yang lebih baik dari aku... Jauh, lebih baik lagi... Aku ingin kamu bahagia dan gak selalu menyalahkan dirimu sendiri di kemudian hari. 

Kalau memang sudah gak mungkin, biarkan aku yang menanggung bebannya sendiri, makasih ya mau dengerin curhatanku yang kelihatannya malah jadi ngatur... Tapi ini untukmu, biar kamu gak menjadi aku yang sekarang..."

- With love, from your future self -

Friday 22 March 2019

Sekedar Coretan Part 14 (Edisi: Saya Gak Mau Ngomong Sembarangan Lagi)

Um, adakah orang di sini yang pernah merasa ngomong sembarangan tentang sesuatu (atau punya insting tentang sesuatu yang elu kagak tau kenyataannya) dan itu beneran terjadi (entah di kemudian hari atau gak lama setelah itu)...?

Gue dua-tiga tahun belakangan ini sering sekali mengalaminya...

Gak tau, apa emang gue yang hobinya ngomong ngasal dan ngaco tapi kok dipikir-pikir sering banget ada kejadian omongan gue jadi kenyataan...?

Misal dan contohnya:

Tahun 2017, waktu itu Jakarta abis ujan gede banget dan beberapa daerah banjir termasuk daerah Kelaga Gading (yang tingal di sini pasti tau lah ya). Nah gue kan ada janji ya sama Lizanias mau main ke MKG waktu itu, tapi masalahnya adalah malam sebelom kepergian kita ke sono, ada berita kalau daerah Kelapa Gading itu banjir. Besok paginya, kan kita ngobrol ya soal jadi atau tidaknya rencana kita

Me: "Ayolah, pergi aja,"
Him: "Gak mau ah, masih banjir di sono setau gue," (FYI, gue gak baca berita atau liat foto apapun soal Kelapa Gading pagi itu, bener-bener gak tau soal kondisi daerah sana)
Me: "Percaya sama gue deh, MKG KAGAK BANJIR, JALANANNYA UDAH KERING," (Perhatikan kalimat yang gue caps)
Him: "Ah, gak percaya gue, sana kan surutnya lama,"

Lalu apa yang terjadi?

Lauren berantem sama Lizanias karena batal ke MKG
Lauren ke MKG (bareng nyokap)
Jalanan sepanjang Sunter - MKG KERING TOTAL
Lauren pulang-pulang dari MKG teriak di Whatsapp "TUH KAN APA GUE BILANG?? LU GAK PERCAYA SIH!!"

Itu beneran terjadi loh wkwkwk...

Dan masih banyak hal lagi yang jadi kenyataan lainnya dari omongan gue (termasuk TWT 2019 punya tipe event baru , sudah diramalkan jauh-jauh hari dari pertengahan 2018)

Mungkin gue ini punya sixth sense yang baru kebangun? Lol (ngaco deh gue, keknya kebawa dari project gue yang lagi bikin cerita soal anak-anak yang punya kekuatan ajaib)

Tapi yang jelas dari kejadian-kejadian kek gini, gue jadi gak mau ngomong sembarangan lagi...
Siapa tau malah jadi kenyataan kan?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

INTERMEZZO:

Gue sekarang punya podcast sama Lizanias yang ngomongin soal Tekken dan turnamen-turnamennya.
Nama podcastnya Tekken Past 12
Update episode baru setiap hari Jumat, rekaman tiap awal minggu (Minggu malam - Selasa malam)
Silahkan kunjungi Youtubenya jika pengen nonton dan silahkan subscribe jika menurut kalian channelnya menarik...
Thank you ^^

Tuesday 18 December 2018

Sekadar Coretan Part 13

Terakhir kali nulis blog ini 2017 lalu pas Sea Games di Malaysia... Gue kemana aja ya selama itu?

Keknya gue malah kebanyakan bengong gak jelas di kamar kost gue di Bali...

Anyways, blog ini udah sekitar 9 tahun? 10 tahun? Dunno, tapi udah ada sekitar 21 ribu views selama blog ini berjalan, i really appreciate every views...

Gue mungkin belum akan nulis reguler lagi seperti dulu-dulu karena banyak kerjaan laporan, banyak yang mesti dipikirin dan banyak utang (iye utang gue banyak terutama "utang" laporan sama dosen), tapi semoga gue ada waktu untuk update blog ini setidaknya beberapa minggu sekali... Bagaimanapun, ini blog tetep jadi tempat curhat gue (dulu, sekarang keknya susah mo curhat disini), dari yang berbau politik sampe berbau game... Terutama yang berbau random, saya mah suka sekali dengan kerandoman... Nanti mungkin kalo ada waktu kosong, gue bakal post beberapa hal yang udah gue lewatin di 2018 ini...

Kalau ada yang nanya gue lagi sibuk apa saat ini, gue sekarang sibuk ngerjain laporan PKL dan sibuk main game... Game apa? Saya masih main Monster Hunter World dan Tekken 7 (Add steam saya ya, TMCC|Reinscape, search aja di steam, siapa tau bisa mabar hahaha). Kalau game HP masih sibuk dengan FGO dan kawan-kawannya tapi saya sudah tidak main FGO Jepang lagi, cukup yang server English saja...

Udahan dulu ye, laporan gue kagak kelar-kelar ini yang ada (ya maklum Pak Dosen, anak didikmu ini bego kalo disuruh bikin laporan dari dulu, sejak SD malah)

See ya

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

INTERMEZZO:
Saya ini antara bego atau emang gak pinter nyari kalimat, dari jaman SD selalu pusing kalo nulis laporan... Tiap buka Word, itu software dianggurin berjam-jam dan gue malah sibuk sendiri nulis yang lain (kek sekarang ini nih)...

Antara gue yang bego, bolot, males apa gimana nih?

Monday 28 August 2017

Sekedar Coretan Part 12: I Feel Salty (About Timnas Indonesia U-22)

Halo lagi, lama ya udah gak pernah main-main ke sini, hahaha... Terakhir ke sini masih baru selesai Pilkada DKI, sekarang udah mau Idul Adha...

Anyways...

Saya masih berasa salty, semalem itu untuk kedua kalinya saya nangis untuk sebuah tim sepakbola. Yang pertama banget itu pas 2014, pas Belanda kalah adu penalty lawan Argentina di semifinal World Cup 2014. Yang kedua ya semalem, pas Timnas Indonesia U-22 kalah 1-0 dari Malaysia di semifinal Sea Games 2017. Bukannya gak terima atau apa, tapi golnya bikin salty men... Menit 86 dan Indonesia mainnya (menurut saya) udah bagus banget dari babak pertama (walaupun awalnya sempet keteteran)...

Tapi yang bikin merinding dan sedih itu, pas peluit terakhir ditiup dan semua pemain Indonesia cuma rebahan di tanah, nangis dan kecewa men... Isn't that hurt your (nationalism) feeling? Yang lebih bikin nangis lagi adalah sikapnya pemain Malaysia ke pemain Indonesia yang lagi sedih, mereka gak ngejek atau apa, mereka ngerangkul... MEREKA NGEHIBUR PEMAIN INDONESIA SESUDAH LAWAN MEREKA ITU KALAH. Isn't that beautiful view? Coba kalau Indonesia sama Malaysia dari dulu-dulu damai begitu, indah dan adem banget liatnya...

Gue cuma penggemar bola karbitan sih actually LOL, tapi menurut gue, semalem Indonesia maen udah bagus pake banget. Gak ada pelanggaran-pelanggaran kecil yang gak perlu, gak ada kartu-kartu yang berhujanan, gak ada yang namanya ribut-ribut kelar tanding, gitu kan adem dan menurut gue itu adalah salah satu kemajuan dari sepak bola Indonesia sih yang kita tau sendiri hobinya ribut gak jelas dan tackling-tackling gak jelas kalau udah mulai emosi. Untuk soal strategi, gue bukan ahlinya jadi gue gak bisa mengomentari lebih jauh, yang gue sayangkan cuma kenapa si Ezra, strikernya Indo yang notabene main sendirian semalem (karena striker satu lagi, Marinus, kena akumulasi kartu kuning. Gak ada pemutihan coy) mesti ditarik yang pada akhirnya mengakibatkan gak ada center untuk nyerang. Gue cuma ngerasa aneh aja sih karena setelah Ezra ditarik, gelandangnya Indonesia malah makin parah finishingnya (gue bukan mau ngebelain Ezra sih, tapi aneh aja buat gue yang notabene gak pernah liat tim bola main tanpa striker (bukan gak pernah, jarang sih)). But so far, ini komposisi Timnas dengan susunan terbaik yang pernah gue liat sih, bahkan menyamai susunan pemain jaman Indonesia masuk final Sea Games 2011 (yang ujung-ujungnya juga kalah, dan lagi-lagi sama Malaysia). Apalagi beberapa kali pemain Indo bikin gol keren dari luar kotak penalty (Goal favorit tetep golnya Febri pas lawan Kamboja di fase group, itu jauh banget jaraknya dari gawang dan susah pastinya), it's cool to see it!! Dan hal positif lainnya yang gue liat adalah, entah kenapa pertahanannya Indonesia kali ini solid banget. Mereka cuma kejebolan gol dua kali (satu hasil dari lawan Thailand dan satu lagi dari hasil lawan Malaysia semalem) dan mereka berhasil nahan imbang Vietnam yang nyerangnya habis-habisan lawan mereka. Gue sampe mikir, "Sejak kapan beknya Indonesia jadi bagus begini?". Dua kipernya, Satria Tama dan Kurniawan Ajie itu harus dapet special mention karena berhasil jaga gawang Indonesia dengan baik banget. Also another special mention for Evan Dimas yang jadi jenderal utama penyerangannya Indonesia di tiap pertandingan (kecuali pas lawan Vietnam) dan juga para pemain sayapnya Indonesia yang ngasih umpan-umpan bagus mulu ke kotak penalty. Ini team mah dream team banget elah, udah lengkap semuanya (kecuali finishingnya dibagusin lagi gue rasa buat strikernya)

Harapan gue cuma satu sih, Timnas maennya makin bagus, makin tahu apa kelebihan dan kelemahan tim dan makin solid juga as a team. Gue sempet kasian pas liat Ezra maen lawan Filipina terus mikir ," Apa ini anak kagak pernah ngobrol sama temen satu timnya sampe jadi kayak anak terbuang gitu," since dia hampir gak pernah dapet bola, malah sayap-sayapnya kek Saddil sama Septian yang nyerang terus. Berharap juga pemain-pemainnya bisa kontrol emosi kayak pas lawan Malaysia kemaren. Gue yakin banget, kalau Indonesia mainnya kompak dan gak gampang kepancing emosi persis sama kayak pas permainan lawan Malaysia kemaren, gak bakalan butuh waktu lama buat Indonesia jadi juara, percaya deh, cuma tinggal finishing akhir aja dibagusin, niscaya juara mulu, yakin gue. Oh ya dan satu lagi:

TOLONG ITU PSSI, COACH MILLA JANGAN DIPECAT

Kalo mau tau alesannya, gue cuma bisa bilang dia yang bangun timnya jadi bagus dan berbeda banget dengan sebelumnya, Dia juga yang bikin rotasi sehingga kita gak liat dia-dia doang yang maen, pemain laen terkesan disimpen di gudang.

Baiklah, akhir kata, gue mau bilang sesuatu buat Timnas Indonesia U-22, sesuatu yang cocok menggambarkan kondisi saat ini:

"Sebuah tim yang hebat gak bisa dibangun hanya dengan hitungan hari, minggu atau bulan, tapi butuh waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan tim dengan komposisi dan susunan yang tepat untuk jadi juara"

We already proud and believe in you...
So go for it, and get that bronze medal!!!

In Timnas, we trust!!!

Wednesday 19 April 2017

Sekedar Coretan Part 11

Halo, maaf selama ini saya menghilang entah kemana. Yah buat anda-anda yang pernah baca blog ini pasti tahu dua tahun belakangan adalah waktu yang berat untuk saya. Yes, i'm really aware of that...

Actually, saya mau cerita sesuatu soal hari ini (lebih tepatnya ngeluh)...

19th April 2017
Today is my hometown, DKI Jakarta, Governor Election but too bad i can't use my vote because i'm still studying in Bali...

On a bold note, saya tadinya gak mau hak pilih saya gak dipake hari ini tapi saya mesti lanjutin kuliah biar bisa lulus (dan ternyata hari ini, gak ada dosen karena ada ujian proposal tugas akhir di kampus saya sebanyak 41 orang marathon dari hari Senin... Kebetulan sekali ya) dan kelarin beban yang kemarin udah saya lakukan...

Anyways, i always thought people of my hometown are nice and smart. With all issue surrounding this election, i always thinking like that, but today proves me wrong... I've made a big mistake by judging them like that...

Kalau ditanya apakah saya sedih atau apa melihat paslon yang saya dukung kalah, jawabannya iya. Tapi saya lebih merasa kecewa dan marah actually dibandingkan dengan sedih, gak ada bandingannya sama sedihnya...

Kecewa karena saya salah menilai warga kota kelahiran saya sendiri dan marah karena ada orang baik yang disia-siakan. Ya, menurut saya yang baru saja kalian sia-siakan adalah orang yang baik. Persetan dengan segala isu yang dilemparkan ke dia, intinya adalah dia orang baik yang membangun kota saya menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Saya gak bisa menyalahkan siapa-siapa, tapi saya kecewa sekali pada warga kota kelahiran saya. Saya harap mereka gak menyesal dengan pilihan mereka nanti apapun yang terjadi ke depannya, karena saya siap menertawakan anda dan mengingatkan anda akan pilihan anda hari ini. Ini resiko yang warga kota saya pilih. Religion and Race issues are the best weapons on politics aren't it? Today, Jakarta already proved that...

Cukup dengan keluhannya, sekarang saya hanya ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Anies Baswedan dan Pak Sandiaga Uno yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang baru, semoga kalian berdua bisa bertugas dengan baik ke depannya. Dan bagi Pak Basuki Thahaja Purnama dan Pak Djarot Saiful Hidayat, terima kasih sudah membimbing dan membangun kota Jakarta menjadi kota yang sedikit lebih maju dari sebelumnya. Mungkin kalian berdua bisa kali liburan setelah turun jabatan. It's finally ended, Sir, both of you can rest for a while now...

By the way, saya pernah bilang saya takut kalau Jakarta akan berubah jadi Amerika hari ini suatu hari, semoga apa yang saya takutkan ini tidak terjadi yah...Tapi kalau memang terjadi, sepertinya saya harus berpikir untuk pindah kota atau malah pindah negara nantinya... Saya takut sama ormas, really... They are worse than anything dan karena saya minoritas saya gak mau jadi korban mereka nantinya...

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan sih di post ini, uneg-uneg sebagai rasa kekecewaan saya, tapi hasil quick count sudah keluar dan kemungkinan besar hasil akhirnya gak akan jauh dari quick count, so yeah... Cuma berharap pendukung mereka gak jumawa karena menang lumayan jauh... Mengutip kata-kata Pak Basuki aja di conference tadi, "Tuhan yang kasih kuasa, Tuhan juga yang bisa cabut kuasanya"

Jangan lupa untuk Pak Anies sama Pak Uno... Janjinya kami tagih ya setelah dilantik nanti, we will watched you... *kasih isyarat pake jari*

Dan untuk warga yang memilih mereka hari ini, 57% sekian, jangan ngeluh di twitter atau di facebook ya nanti kalau ada masalah, kan kalian yang milih, saya mah ongkang-ongkang kaki aja di Bali... Gak apa kan kalau saya ketawain kalian kalau kalian ngeluh di sosmed nantinya? Ufu...

-------------------------------------------------------------------------------------------------

INTERMEZZO

Sepertinya stock meme untuk lima tahun ke depan gak akan berkurang deh, kan ada meme generator... *IYKWIM*

Thursday 14 July 2016

PokeGO Journal 1: A Life Of New Trainer

Jadi... Saya baru menyadari kalau Pokemon GO udah dirilis beberapa hari yang lalu... Dan beranda FB serta Twitter gue selalu penuh dengan Pokemon GO, apapun itu yang berkaitan dengan gamenya selama hampir seminggu ini... I mean, Indo bahkan belum kebagian gamenya tapi orang udah pada hype dimana-mana...

Akhirnya saya carilah itu review gamenya, emang keren banget sih, mungkin untuk saat ini satu-satunya game mobile yang bisa bikin gue lupa kalau gue mau beli Operwatch LOL (selain LLSIF sih tentunya) dan memutuskan nanti gue mau main gamenya pas udah nongol di iOS.

Ada dua alesan sih kenapa gue main di iOS nanti...

Satu, karena android gue gak bakalan kuat main gamenya

Dua, karena memori iOS gue masih banyak LOL

Abis ini bakal dimulai deh kehidupan trainer baru, menjelajah ibu kota demi Pokemon... Minggu depan gue keliling Jakarta deh beneran buat nyari Pokestop sama Gym LOL...

Anyways, ada saran kalau udah level 5 mendingan masuk tim mana?

Monday 4 July 2016

Lost Time Memories: Old Things

Jadi... Gue abis obrak-abrik meja belajar di Jakarta... Ceritanya iseng aja sih... Terus nemulah gue barang-barang jadul yang dulu gue punya...
Kayak kartu Ghokemon yang gak ada abisnya (yang sampai sekarang gue gak tau cara maininnya), kayak koleksi game GBA gue yang udah berdebu, kayak koin 21 yang tinggal sebiji yang harganya 1250 rupiah satunya dulu...

Dan... Gue nemu dua barang lagi yang berharga...

Barang pertama itu kartu Tekken 5 gue... Gue inget banget dulu kartu ini dibeliin sama temen gue sekitar bulan Februari 2008, di jaman gue baru seneng-senengnya sama Tekken (dan saat itu masih ngefans sama Mr. Kula LOL). Inget banget waktu itu sampe berhasil mamer ke salah satu temen gue dan sukses bikin dia ikutan beli kartunya juga (dengan gambar yang beda tentunya)... Wakakakaka...

Pas baru nyadar lagi, ternyata koleksi kartu Tekken gue lumayan lengkap... Ada kartu Tekken 5, kartu Tekken 6 (gambarnya Zafina, isinya Christie, gue masih inget banget LOL), trus kartu Tekken 6 BR gambarnya Alisa yang dibeliin temen gue dari Jepang (Thanks Anas, barangnya masih gue simpen rapi di laci lemari gue LOL), trus ada kartu Tekken  BR limited edition gambarnya Lars yang harga satunya 60k waktu itu (kalo gak salah) dan terakhir kartu Tekken Tag 2 edisi location test yang limited edition juga...

Old school banget ya hahaha... Dan ngeliat barang itu membuat gue merasa tua seketika...

Barang kedua adalah DVD video kelulusan waktu gue SMP...
Dan pas gue play ternyata gak ada suaranya, sial... (tapi bagus sih, gak apa lah)...
Keinget lagi sama temen-temen SMP gue, guru-guru SMP gue (18 udah masuk belom ya? Ke sana ah), sekolah gue yang pada masa itu lagi pembangunan gedung baru, jadi kita lulus-lulusan di tengah-tengah bangunan yang belom jadi...
Temen-temen SMP juga masih beda, Shine aja masih pake kacamata waktu itu (dan gue bilang dia masih imut), hoahahahahha... Gue sendiri sama kayak sekarang, cuma lebih pendek dan gak pake kacamata dulu...

Liatnya lagi, balik lagi bikin gue ngerasa tua... Gue udah kepala dua sekarang, bentar lagi angka 0 di belakang udah mau berubah jadi angka 1...
And... Jujur, gue kangen sama masa itu hahaha... Tapi itu normal lah ya... Semua orang juga kangen sama hal itu, dan gue yakin ketika kita reuni entah suatu hari nanti, semua juga merasakan hal yang sama...

Hal itu adalah kerinduan akan masa lalu yang pernah kita jalani bersama :)

------------------------------------------------------------------------------------------------

INTERMEZZO:

Masih ada hubungannya dengan reuni, jadi gue diinvite sama temen SMA ke grup chat di salah satu aplikasi chatting...
Isi dari grup itu adalah temen-temen satu angkatan pas SMA dan kita berencana buat reunian...

Masalahnya adalah, ketika gue masuk, yang ngebacot di sana cuma anak IPS, anak IPAnya diem semua... Dan itupun kerjaannya cuma ngekick-invite orang berkali-kali dan berulang-ulang sampe matahari terbit di utara (terakhir gue left masih kayak gitu tuh)

Nih ya, reuni SMA buat gue mah gampang...

MAIN AJA CAPSA RAME-RAME, KELAR KAN URUSANNYA?

(Bagus kan ide gue?)

Friday 3 June 2016

Grown Up To Be

BREAK: Wow... I just realized that my blog already read by 11k people... Thank you very much!! I will keep updating the blog post even with some more random things maybe hehehe XD

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Sebenernya, ini post buat lucu-lucuan sih ya...

Tapi... Kadang gue agak takut juga buka kelakuan aneh ortu gue di blog... Tapi untuk post kali ini, kayaknya kalo gak dibuka gak bakalan jadi lucu postnya...

Ada yang pernah baca buku Kambing Jantan punyanya Raditya Dika?

Di salah satu babnya (gue lupa bab mana), dia pernah cerita kalo bokapnya itu terobsesi sama celana dalam... Yah lucu sih, buat yang baca... Cuma buat dianya, ya itu nightmare... Dan di bab itu dia sebegitu takutnya jika dia besar nanti, dia akan menjadi seperti bapaknya yang punya fetish ke celana dalam...

Actually... It's not just him...

Gue dan cowo gue juga punya suatu hal yang paling kita takutkan ketika kita jadi orang tua nantinya (atau dalam kasus gue, ketika gue udah gede, karena gue baru 21), yaitu kita bakalan jadi kayak orang tua kita...

Cowo gue banyak dibilang mirip sama bokapnya... Dan bokapnya itu punya hobi marah-marah di depan TV kalo lagi nonton berita, nonton film, dll... Jadi teriakan-teriakan setiap malam di rumahnya itu biasanya bersumber dari bapaknya yang marah-marah ngeliat jagoan di TV kok gak kalah-kalah, kok cupu banget, dan komentar lainnya kalo dia lagi nonton berita... Cowo gue sangat concern kalo dia grown up, dia akan jadi bapaknya nanti...

The same goes with me...

Nyokap gue punya hobi nawar barang... And nawarnya kadang gak kira-kira... Dia bahkan pernah berusaha untuk nawar tiket masuk Ancol yang nyatanya cuma 20k...

*facepalm*

Gak cuma itu... Pertanyaan pertama kalo kita lagi makan di sebuah restoran di mall atau dimanapun itu adalah, "Mbak/Mas, kartu kredit yang diskon di sini apa ya?" . Gak gitu, pls... Dan sama kayak cowo gue, gue takut kalo gue grown up nanti, gue akan jadi kayak dia yang nawar kadang gak pada tempatnya... I know, we are Chinese and nawar barang dengan harga sadis itu udah kayak ada dalam genetiknya orang Chinese, tapi gak gitu juga kali...

Buah emang jatuh gak jauh dari pohonnya... Tapi... Gak semuanya juga nurun ke anak, dan saya berharap, nawar barang dengan sadis (dan cowo gue berharap, marah-marah di depan TV) gak nurun juga ke kami...

-------------------------------------------------------------------------------------

INTERMEZZO:

Jadi gue abis buka FB, ngescroll random gitu terus nemu fotonya si Masbro.. Iya, Masbro yang itu...

Reaksi dalam hatinya sih: "Dude, he's changed a lot ya..."
Reaksi yang keluar: "Gendut banget!! Haha..."

I'm sorry, really... It's just lost somewhere when i see your picture, LOL...

Kadang emang orang lebih jujur lewat kata-kata dibandingkan lewat pikiran... Terlalu jujur malah...