The Noob's Profile

My photo
Random rant, Random reviews, Random story... You can found all random things on here :)

Tuesday 26 January 2016

Petak Umpet Minako: Saat Bahaya Memperlihatkan Yang Sebenarnya

"Tidak ada orang yang peduli nyawa orang lain ketika nyawanya sendiri berada di ujung tanduk!"
Kaisar  
Baron, seorang tipikal pekerja kantoran harus terpaksa menikmati pekerjaannya di kantor ketika hari reuni dengan teman-teman SMAnya tiba. Malam yang seharusnya menyenangkan itu berubah ketika Gaby, pacarnya mengatakan kalau mereka akan pergi ke gedung sekolah mereka yang sudah ditutup karena acara reuni mereka di restoran sudah selesai untuk kembali melanjutkannya. Saat berangkat menuju ke sekolah mereka, Baron mendapat SMS dari Gaby yang menyinggung soal sebuah "upacara" yang akan teman-temannya lakukan di sekolah itu, tanpa menyadari bahwa SMS itu akan menjadi SMS terakhir Gaby malam itu. Pemuda itu akhirnya memasuki halaman sekolahnya tanpa tahu apa yang sebenarnya ia akan hadapi di dalam sana...

Again, akhirnya setelah sekian lama saya ngereview juga novel horror lain dan pilihan saya jatuh ke Petak Umpet Minako... Ini novel legend, booming di Kaskus dan baru lanjut ke dalam bentuk novel. Dulu gue sempet baca 2 bab pertama (Baron dan Kegilaan) tapi ya abis itu gak pernah baca lagi karena emang belom punya bukunya. Dan akhirnya, kemaren pas hari Sabtu, beli juga gue bukunya... (Mungkin yang tau twitter gue pernah liat gue ngetweet lagi baca bukunya sambil berdiri 1.5 jam di Gramedia Mall Bali Galeria dua hari sebelumnya (dan langsung galau karena sesuatu dalam novelnya))

"Tidak ada yang bisa selamat jika sendirian malam ini!"
Baron
Jujur, gue seneng cerita horror sih dari dulu apalagi yang berbau misteri atau pembunuhan atau apalag, gue kurang demen sama hantu-hantu. Buat gue novel ini jalan ceritanya cukup seru, di awal lu udah dibikin deg-degan dengan penggambaran detail dari kekosongan dan kejanggalan yang terjadi. Gue sempet baca beberapa review soal novel ini sebelum beli yang bilang pas di bagian tengah-tengah (Bab 7 tepatnya) itu ngebosenin, gue agak kurang setuju sih sama pendapat ini. Menurut gue di bab 7 itu, tensi ceritanya agak turun, emang bener tensinya turun tapi menurut gue itu mendingan daripada dihajar terus... Setidaknya readers dikasi kesempatan buat "ambil napas" sebelum dihajar dengan ketegangan lagi di bab berikutnya (bab 9 tepatnya kalo ini). But abis itu sih, clear, gak ada masalah... Tensi ceritanya naik terus dan cuma turun di bab 7 dan 8, sisanya sampe akhir tetap dijaga tegang (bahkan di epilog pun tetep tegang jadinya). Oh ya, gue juga gak nyangka endingnya (dan beberapa bagian di bab-bab terakhir) ternyata plot twist abis... (ya kalo mo tahu plot twistnya kayak apa, jawabannya agak uh something, itu aja)

Satu yang agak bikin bingung sih, inkonsistensi... Soalnya ada beberapa data di bagian awal bab yang beda dengan apa yang terjadi di bab belakangnya, terutama ketika bagian Baron diinterogasi oleh polisi di akhir cerita... Entah gue yang salah ngitung atau gue salah baca atau gue yang lagi mabok, gue merasa ada beberapa yang jumlahnya beda di keterangan di sana dengan yang udah dibaca sepanjang cerita. Ya ngertilah ya...

"Aku percaya pada keputusanmu, apa pun itu. Dan... Kalau hal yang terburuk terjadi, seandainya... Seandainya saja aku tertangkap dan berubah... Aku ingin kau yang membunuhku,"
 Kaisar
 One thing yang bisa dijadikan pelajaran di novel ini, dan mengutip juga kata-kata dari bossnya Baron di ending:

"Semua orang akan menunjukkan sisi asli diri mereka jika berhadapan dengan tekanan dan ketakutan,"

It's true... Bahkan untuk kasus dalam novel ini, elu bisa saling bunuh kalau berada dalam keadaan terdesak macem gini. Pernah nyadar kalau pertemanan itu kadang penuh manipulasi dan tipu muslihat? Di novel ini, hal-hal semacem itu bakalan keliatan jelas karena mereka sedang "bermain" dengan menggunakan nyawa mereka sendiri. Siapa sangka temen yang tadinya baik-baik dan menyelematkan ternyata menjerumuskan di akhir? Siapa sangka juga kalau orang yang tadinya dikasihani ternyata menyimpan dendam lama? Tidak ada yang tahu, hanya tekanan yang bisa membuka itu semua.

"Kurasa karena... Berusaha mewujudkan impian itu adalah hal yang wajar. Semua orang pasti memiliki impian atau targetnya sendiri, tapi sedikit sekali yang benar-benar berusaha mencapai dan akhirnya mewujudkannya. Orang yang jujur, dan tidak malu mengejar impiannya sekuat tenaga biasanya tidak memiliki rahasia dalam hidupnya,"
Baron
Terakhir, i heard novel ini udah dalam tahap pembuatan filmnya (dan salah satu karakternya diperankan sama salah satu anggota favorit gue di JKT48 yang sudah lulus 2015 kemarin, Novinta), so i really looking forward for this movie... Still curious about who's gonna playing as my favourite character in this novel (you can guess it really easy, the keywords is "King" and "football"). Menurut berita sih rilis Mei tahun ini, jadi ya kita nantikan saja bagaimana hasilnya...

Ya berharap sih semoga scene kematiannya Kaisar dibikin bagus dan feelsnya dapet kayak di novel...

Know your friend, know your enemy... Sometimes, your friend can be your enemy in disguise and sometimes, your enemy can also be your friend...

No comments:

Post a Comment